Allah sama
sekali tidak menelantarkan manusia, tanpa memberi kepadanya sebersit wahyu dari
waktu ke waktu, yang membimbingnya ke jalan petunjuk, sehingga mereka dapat
menempuh liku-liku hidup dan kehidupan ini atas dasar keterangan dan
pengetahuan. Namun mengingat akal manusia pada awal fase perkembangannya tidak
melihat sesuatu yang lebih dapat menarik hati selain mukjizat-mukjizat alamiah
yang hissi (indrawi), karena akal mereka belum mencapai puncak
ketinggian dalam bidang pengetahuan dan pemikiran.
