Dalam
Undang-undang perkawinan yang terdapat dalam kompilasi hukum Islam yang menjadi
salah satu prinsip dari suatu perkawinan ialah keabsahan, yang artinya bahwa
perkawinan tersebut dianggap sah secara hukum (negara) apabila dilaksanakan
sesuai dengan hukum masing-masing agama dan kepercayaannya itu. Pengertian kata
“masing-masing” dalam hal ini menurut Sudirman tertuju kepada agama-agama yang
dipeluk di Indonesia, bukannya mengacu pada masing-masing pengantin. Dari
perspektif hukum Indonesia ini sudah barang tentu bahwa pernikahan beda agama
itu dilarang dalam kerangka hukum Islam Indonesia.
