.
Home » , » rencana pengembangan bahan ajar

rencana pengembangan bahan ajar

1. apa bahan ajar ( materi evaluasi ) itu ?

bahan ajar atau materi evaluasi ( instructional materials ) yaitu pengetahuan, keterampilan, serta sikap yang perlu dipelajari siswa dalam rencana meraih standar kompetensi yang sudah ditentukan. dengan terinci, beberapa jenis materi evaluasi terdiri dari pengetahuan ( fakta, rencana, prinsip, prosedur ), keterampilan, serta sikap atau nilai.




2. apa prinsip-prinsip saat memilih bahan ajar ?

prinsip-prinsip didalam penentuan materi evaluasi meliputi : ( a ) prinsip relevansi, ( b ) ketekunan, serta ( c ) kecukupan. prinsip relevansi berarti materi evaluasi sebaiknya relevan mempunyai keterikatan dengan pencapaian standar kompetensi serta kompetensi dasar. prinsip ketekunan berarti ada keajegan pada bahan ajar dengan kompetensi dasar yang perlu dikuasai siswa. contohnya, kompetensi dasar yang perlu dikuasai siswa empat jenis, maka bahan ajar yang perlu diajarkan juga mesti meliputi empat jenis. prinsip kecukupan berarti materi yang diajarkan sebaiknya cukup cukup saat membantu siswa menguasai kompetensi dasar yang diajarkan. materi tidak bisa terlampau sedikit, serta tidak bisa terlampau banyak. bila terlampau sedikit dapat kurang menolong meraih standar kompetensi serta kompetensi dasar. sebaliknya, bila terlampau banyak dapat membuang-buang waktu serta tenaga yang tak perlu untuk mempelajarinya.

3. bagaimana beberapa langkah saat memilih bahan ajar ?

materi evaluasi yang dipilih untuk diajarkan oleh guru serta mesti dipelajari siswa sebaiknya berisikan materi atau bahan ajar yang betul-betul mendukung tercapainya standar kompetensi serta kompetensi dasar. dengan garis besar beberapa langkah penentuan bahan ajar meliputi : ( a ) mengidentifikasi aspek-aspek yang ada didalam standar kompetensi serta kompetensi dasar sebagai acuan atau rujukan penentuan bahan ajar, ( b ) mengidentifikasi beberapa jenis materi bahan ajar, ( c ) memilih bahan ajar yang cocok atau relevan dengan standar kompetensi serta kompetensi dasar yang sudah teridentifikasi tadi., serta ( d ) memilih sumber bahan ajar. dengan lengkap, beberapa langkah penentuan bahan ajar bisa diterangkan seperti berikut :


  • mengidentifikasi aspek-aspek yang ada didalam standar kompetensi serta kompetensi dasar. sebelum saat memastikan materi evaluasi terlebih dulu butuh diidentifikasi aspek-aspek standar kompetensi serta kompetensi dasar yang perlu dipelajari atau dikuasai siswa. segi tersebut butuh ditentukan, dikarenakan tiap-tiap segi standar kompetensi serta kompetensi dasar membutuhkan type materi yang berlainan didalam aktivitas evaluasi. searah dengan beragam type segi standar kompetensi, materi evaluasi juga bisa dibedakan jadi type materi segi kognitif, afektif, serta psikomotorik. materi evaluasi segi kognitif dengan terinci bisa dibagi jadi empat type, yakni : fakta, rencana, prinsip serta prosedur ( reigeluth, 1987 ). materi type fakta yaitu materi berbentuk nama-nama objek, nama area, nama orang, simbol, momen histori, nama sisi atau komponen satu benda, serta lain sebagainya. materi rencana berbentuk pengertian, definisi, hakekat, inti isi. materi type prinsip berbentuk dalil, rumus, postulat adagium, paradigma, teorema. materi type prosedur berbentuk beberapa langkah kerjakan suatu hal dengan urut, contohnya beberapa langkah menelpon, beberapa cara pembuatan telur asin atau beberapa cara pembuatan bel listrik. materi evaluasi segi afektif meliputi : pemberian tanggapan, penerimaan ( apresisasi ), internalisasi, serta penilaian. materi evaluasi segi motorik terdiri dari gerakan awal, semi teratur, serta teratur. 
  • memilih type materi yang cocok dengan standar kompetensi serta kompetensi dasar. materi yang dapat diajarkan butuh diidentifikasi apakah terhitung type fakta, rencana, prinsip, prosedur, afektif, atau paduan kian lebihpada satu type materi. identifikasi beberapa jenis materi yang dapat diajarkan, maka guru dapat memperoleh kemudahan didalam cara mengajarkannya. sesudah type materi evaluasi teridentifikasi, langkah selanjutnya yaitu memilih type materi tersebut yang cocok dengan standar kompetensi atau kompetensi dasar yang perlu dikuasai siswa. identifikasi type materi evaluasi juga mutlak untuk kepentingan mengajarkannya. karena, tiap-tiap type materi evaluasi membutuhkan kiat evaluasi atau metode, media, serta sistem evaluasi/penilaian yang berlainan. contohnya, metode mengajarkan materi fakta atau hafalan yaitu gunakan “jembatan keledai”, “jembatan ingatan” ( mnemonics ), namun metode untuk mengajarkan prosedur yaitu “demonstrasi”. 
  • memilih sumber bahan ajar. sesudah jenias materi ditentukan langkah selanjutnya yaitu memastikan sumber bahan ajar. materi evaluasi atau bahan ajar bisa kita dapatkan dari beragam sumber seperti buku pelajaran, majalah, jurnal, koran, internet, media audiovisual, dsb. 

4. bagaimana memastikan cakupan serta urutan bahan ajar ?

a. memastikan cakupan bahan ajar

didalam memastikan cakupan atau area lingkup materi evaluasi mesti di perhatikan apakah type materinya berbentuk segi kognitif ( fakta, rencana, prinsip, prosedur ) segi afektif, ataukah segi psikomotorik. disamping itu, butuh di perhatikan juga prinsip-prinsip yang butuh dipakai didalam memastikan cakupan materi evaluasi yang menyangkut keluasan serta kedalaman materinya. keluasan cakupan materi bermakna melukiskan berapakah banyak materi-materi yang dimasukkan ke didalam satu materi evaluasi, namun kedalaman materi menyangkut seberapa detil konsep-konsep yang terdapat didalamnya mesti dipelajari/dikuasai oleh siswa. prinsip selanjutnya yaitu prinsip kecukupan ( adequacy ). kecukupan ( adequacy ) atau memadainya cakupan materi juga butuh di perhatikan didalam pengertian. cukup tidaknya segi materi dari satu materi evaluasi dapat amat menolong tercapainya penguasaan kompetensi dasar yang sudah ditentukan. cakupan atau area lingkup materi butuh ditentukan untuk tahu apakah materi yang perlu dipelajari oleh murid terlampau banyak, terlampau sedikit, atau sudah cukup hingga cocok dengan kompetensi dasar yang pingin dicapai.

b. memastikan urutan bahan ajar

urutan penyajian ( sequencing ) bahan ajar amat mutlak untuk memastikan urutan pelajari atau mengajarkannya. tanpa urutan yang pas, bila diantara sebagian materi evaluasi memiliki jalinan yang berbentuk prasyarat ( prerequisite ) dapat menyusahkan siswa saat mempelajarinya. contohnya materi operasi bilangan penjumlahan, pengurangan, perkalian, serta pembagian. siswa dapat alami kesusahan pelajari perkalian bila materi penjumlahan belum dipelajari. siswa dapat alami kesusahan membagi bila materi pengurangan belum dipelajari. materi evaluasi yang telah ditentukan area lingkup dan kedalamannya bisa diurutkan melewati dua pendekatan pokok, yakni : pendekatan prosedural, serta hierarkis. pendekatan prosedural yakni urutan materi evaluasi dengan prosedural melukiskan beberapa langkah dengan urut cocok dengan beberapa langkah melaksanakan satu tugas. contohnya beberapa langkah menelpon, beberapa langkah mengoperasikan peralatan kamera video. namun pendekatan hierarkis melukiskan urutan yang berbentuk berjenjang dari bawah ke atas atau dari atas ke bawah. materi pada mulanya mesti dipelajari dahulu sebagai prasyarat untuk pelajari materi selanjutnya.

5. apa yang disebut dengan sumber bahan ajar ?

sumber bahan ajar adalah area dimana bahan ajar bisa didapatkan. saat mencari sumber bahan ajar, siswa bisa dilibatkan untuk mencarinya, cocok dengan prinsip evaluasi siswa aktif ( cbsa ). beragam sumber bisa kita pakai untuk memperoleh materi evaluasi dari tiap-tiap standar kompetensi serta kompetensi dasar. sumber-sumber disebut bisa dijelaskan dibawah ini : ( a ) buku teks yang diterbitkan oleh beragam penerbit. pakai sebanyak-banyaknya buku teks supaya bisa didapatkan wawasan yang luas, ( b ) laporan hasil penelitian yang diterbitkan oleh instansi penelitian atau oleh beberapa peneliti amat bermanfaat untuk memperoleh sumber bahan ajar yang atual atau mutakhir, ( c ) jurnal penerbitan hasil penelitian serta pemikiran ilmiah. jurnal-jurnal tersebut berisikan beragam hasil penelitian serta pendapat dari beberapa pakar di bidangnya tiap-tiap yang sudah dikaji kebenarannya, ( d ) ahli atau pakar bidang studi mutlak dipakai sebagai sumber bahan ajar yang bisa dimintai konsultasi tentang kebenaran materi atau bahan ajar, area lingkup, kedalaman, urutan, dsb., ( e ) profesional yakni orang-orang yang bekerja pada bidang spesifik. kelompok umur perbankan contohnya pasti pakar di bidang ekonomi serta keuangan, ( f ) buku kurikulum mutlak untuk dipakai sebagai sumber bahan ajar. dikarenakan berdasar kurikulum tersebut standar kompetensi, kompetensi dasar serta materi bahan bisa ditemukan. cuma saja materi yang terdaftar didalam kurikulum cuma berisikan pokok-pokok materi, ( g ) penerbitan berkala seperti harian, mingguan, serta bulananyang banyak berisikan informasi yang sehubungan dengan bahan ajar satu matapelajaran, ( h ) internet yang yang banyak didapati semua jenis sumber bahan ajar. apalagi satuan pelajaran harian untuk beragam matapelajaran bisa kita dapatkan melewati internet. bahan tersebut bisa dicetak atau dikopi, ( i ) beragam type media audiovisual berisikan juga bahan ajar untuk beragam type mata pelajaran. kita bisa pelajari gunung berapi, kehidupan di laut, di rimba belantara melewati siaran televisi, serta ( j ) lingkungan ( alam, sosial, senibudaya, tehnik, industri, ekonomi ). butuh diingat, saat menyusun gagasan evaluasi berbasis kompetensi, buku-buku atau terbitan tersebut cuma adalah bahan rujukan. berarti, tidaklah pas bila cuma menggantungkan pada buku teks sebagai hanya satu sumber bahan ajar. tidak pas juga tindakan ganti buku pelajaran pada tiap-tiap perubahan semester atau perubahan th.. buku-buku pelajaran atau buku teks yang ada butuh dipelajari untuk dipilih serta dipakai sebagai sumber yang relevan dengan materi yang sudah dipilih untuk diajarkan. mengajar tidaklah merampungkan satu buku, namun menolong siswa meraih kompetensi. dikarenakan itu, sebaiknya guru memakai banyak sumber materi. untuk guru, sumber utama untuk memperoleh materi evaluasi yaitu buku teks serta buku penunjang yang lain.

6. bagaimana kiat saat memanfaatkan bahan ajar ?

dengan garis besarnya, saat memanfaatkan bahan ajar ada i dua kiat, yakni : ( a ) kiat penyampaian bahan ajar oleh guru serta ( b ) kiat pelajari bahan ajar oleh siswa

a. kiat penyampaian bahan ajar oleh guru

kiat penyampaian bahan ajar oleh guru, salah satunya : ( 1 ) kiat urutan penyampaian simultan ; ( 2 )strategi urutan penyampaian suksesif ; ( 3 ) kiat penyampaian fakta ; ( 4 ) kiat penyampaian rencana ; ( 5 ) kiat penyampaian materi evaluasi prinsip ; serta ( 6 ) kiat penyampaian prosedur.

kiat urutan penyampaian simultan yakni bila guru mesti mengemukakan materi evaluasi kian lebihpada satu, maka menurut kiat urutan penyampaian simultan, materi dengan total di sajikan dengan serentak, baru lantas diperdalam satu untuk satu ( metode global ) ;
kiat urutan penyampaian suksesif, bila guru mesti manyampaikan materi evaluasi kian lebihpada satu, maka menurut kiat urutan panyampaian suksesif, sesuatu materi satu untuk satu di sajikan dengan mendalam baru lantas dengan berurutan menghidangkan materi selanjutnya dengan mendalam juga.
kiat penyampaian fakta, bila guru mesti manyajikan materi evaluasi terhitung type fakta ( nama-nama benda, nama area, momen histori, nama orang, nama simbol atau lambang, dsb. ),
kiat penyampaian rencana, materi evaluasi type rencana yaitu materi berbentuk definisi atau pengertian. tujuan pelajari rencana yaitu supaya siswa memahami, bisa tunjukkan tanda-tanda, unsur, membedakan, memperbandingkan, menggeneralisasi, dsb. beberapa langkah mengajarkan rencana : pertama sajikan rencana, ke-2 berikanlah pertolongan ( berbentuk inti isi, tanda-tanda pokok, perumpamaan serta bukan hanya perumpamaan ), ketiga berikanlah latihan ( exercise ) contohnya berbentuk tugas untuk melacak perumpamaan lain, keempat berikanlah umpan balik, serta kelima berikanlah tes ;
kiat penyampaian materi evaluasi prinsip, terhitung materi evaluasi type prinsip yaitu dalil, rumus, hukum ( law ), postulat, teorema, dsb.
kiat penyampaian prosedur, tujuan pelajari prosedur yaitu supaya siswa bisa lakukan atau mempraktekkan prosedur tersebut, bukan hanya memahami atau hafal. terhitung materi evaluasi type prosedur yaitu beberapa langkah kerjakan satu tugas dengan urut.

b. kiat pelajari bahan ajar oleh siswa

dilihat dari guru, perlakuan ( treatment ) pada materi evaluasi berbentuk aktivitas guru mengemukakan atau mengajarkan pada siswa. sebaliknya, dilihat dari sisi siswa, perlakuan pada materi evaluasi berbentuk pelajari atau berhubungan dengan materi evaluasi. dengan spesial saat mempelajari materi evaluasi, aktivitas siswa bisa dikelompokkan jadi empat, yakni : ( 1 ) menghafal ; ( 2 ) memakai ; ( 3 ) mendapatkan ; serta ( 4 ) memilih.

menghafal ( verbal parafrase ). ada dua type menghafal, yakni menghafal verbal ( remember verbatim ) serta menghafal parafrase ( remember paraphrase ). menghafal verbal yaitu menghafal persis seperti apa ada. ada materi evaluasi yang memanglah mesti dihafal persis seperti apa ada, contohnya nama orang, nama area, nama zat, simbol, momen histori, nama-nama sisi atau komponen satu benda, dsb. sebaliknya ada juga materi evaluasi yang tidak mesti dihafal persis seperti apa ada namun bisa diungkapkan dengan bhs atau kata-kata sendiri ( hafal parafrase ). yang mutlak siswa memahami atau tahu, contohnya memahami inti isi pembukaan uud 1945, definisi saham, dalil archimides, dsb.

menggunakan/mengaplikasikan ( use ). materi evaluasi sesudah dihafal atau dipahami lantas dipakai atau diterapkan. lantas didalam sistem evaluasi siswa butuh mempunyai kekuatan untuk memakai, mengaplikasikan atau mengaplikasikan materi yang sudah dipelajari. pemakaian fakta atau data yaitu untuk jadikan bukti dalam rencana pengambilan ketentuan. pemakaian materi rencana yaitu untuk menyusun proposisi, dalil, atau rumus. disamping itu, penguasaan atas satu rencana dipakai untuk menggeneralisasi serta membedakan. penerapan atau pemakaian prinsip yaitu untuk memecahkan masalah pada masalah-kasus lain. pemakaian materi prosedur yaitu untuk ditangani atau dipraktekkan. pemakaian materi sikap yaitu berperilaku cocok nilai atau sikap yang sudah dipelajari. contohnya, siswa berhemat air didalam mandi serta membersihkan sesudah memperoleh pelajaran perihal pentingnya berlaku irit.
mendapatkan. yang ditujukan penemuan ( finding ) disini adalahmenemukan cara memecahkan masalah-masalah baru gunakan fakta, rencana, prinsip, serta prosedur yang sudah dipelajari. mendapatkan adalah hasil tingkat belajar tingkat tinggi. gagne ( 1987 ) menyebutnya sebagai penerapan kiat kognitif. contohnya, sesudah pelajari hukum bejana terkait seorang siswa bisa membuat peralatan penyiram pot gantung memakai pipa-pipa paralon. perumpamaan lain, sesudah pelajari karakter-sifat angin yang dapat memutar baling-baling siswa bisa membuat protipe, model, atau maket sumur kincir angin untuk memperoleh air tanah.
memilih disini menyangkut segi afektif atau sikap. yang ditujukan memilih disini yaitu memilih untuk berbuat atau tidak berbuat suatu hal. contohnya memilih membaca novel daripada membaca catatan ilmiah. memilih menaati ketentuan jalan raya namun terlambat masuk sekolah atau memilih melanggar namun tidak terlambat, dsb.

7. apa yang disebut dengan materi prasyarat serta perbaikan, serta pengayaan ?

saat mempelajari materi evaluasi untuk meraih kompetensi dasar ada sebagian kemungkinan pada diri siswa, yakni siswa belum siap bekal pengetahuannya, siswa alami kesusahan, atau siswa dengan cepat menguasai materi evaluasi. kemungkinan pertama siswa belum mempunyai pengetahuan psyarat. pengetahuan prasyarat yaitu bekal pengetahuan yang dibutuhkan untuk pelajari satu bahan ajar baru. contohnya, untuk pelajari perkalian siswa mesti telah pelajari penjumlahan. untuk tahu apakah siswa sudah mempunyai pengetahuan prasyarat, guru mesti mengadakan tes prasyarat ( prequisite test ). bila berdasar tes tersebut siswa belum mempunyai pengetahuan prasyarat, maka siswa tersebut mesti diberi materi atau bahan pembekalan. bahan pembekalan ( matrikulasi ) bisa di ambil dari materi atau modul di bawahnya. saat menghadapi kemungkinan ke-2, yakni siswa alami kesusahan atau kendala saat menguasai materi evaluasi, guru mesti sediakan materi perbaikan ( remedial ). materi evaluasi remedial disusun lebih simpel, lebih rinci, diberi banyak penjelasan serta perumpamaan supaya gampang ditangkap oleh siswa. untuk kepentingan remedial butuh disiapkan modul remidial. saat menghadapi kemungkinan ketiga, yakni siswa bisa dengan cepat serta gampang menguasai materi evaluasi, guru mesti sediakan bahan pengayaan ( enrichment ). materi pengayaan berupa pendalaman serta perluasan. materi pengayaan baik untuk pendalaman ataupun perluasan wawasan bisa diambilkan dari buku rujukan lain yang relevan atau disiapkan modul pengayaan. tak hanya pengayaan, butuh dipertimbangkan ada akselerasi alami dimana siswa dimungkinkan untuk mengambil pelajaran selanjutnya. untuk kepentingan ini butuh disiapkan bahan atau modul akselerasi.

=========

disarikan : dari depdiknas. 2006. dasar memilih serta menyusun bahan ajar. jakarta.
Share this article :

Berlangganan via Email

Berlangganan Lewat Email !
Dapatkan kiriman artikel terbaru langsung ke email anda!


 
Support : Bayani Education | Your Link | Your Link
Copyright © 2013. Bayani Education - All Rights Reserved
Tempat Belajar Online Di Indonesia Bayani Education